Lakukan hal ini sebelum memulai usaha budidaya lele

Pada penerapan budidaya lele, secara teknis ada hal-hal yang harus dipersiapkan. Persiapan tersebut harus dipersiapkan dengan matang agar pemeliharaan selama budidaya berjalan lancar.

Survey lokasi
Sebelum membangun kolam lakukan survei lokasi terlebih dahulu. Lakukan survei minimal 3 hari. Pada saat survei, perhatikan pancaran sinar matahari pagi dan usahakan kolam yang akan dibangun terkena langsung sinar matahari pagi. Tujuannya agar air kolam terjaga kualitasnya dan tidak mudah berubah suhu serta pH-nya. Ikan akan tumbuh sehat apabila terkena pancaran sinar matahari pagi. 

Tulang ikan akan kuat sehingga gerakannya gesit dan lincah. Selain itu, calon pembudidaya juga harus memperhatikan ketinggian lokasi. Jika lokasi berada di dataran tinggi (>500 m dpl), ketinggian air kolam harus lebih tinggi 10 cm dari normalnya. Misalnya benih yang akan ditebar ukuran 3—5 cm, tinggi air awal adalah 50 cm (normal 40 cm) yang selanjutnya ketinggian air disesuaikan dengan ukuran ikan.

Persiapan Kolam
Terdapat berbagai jenis kolam budidaya lele. Mulai dari yang awalnya hanya kolam tanah, lalu bertahap bertambah menjadi kolam semen, drum/tong, hingga kolam terpal yang populer saat ini. Saya sendiri menggunakan kolam semen dan terpal untuk usaha pembesaran ikan lele.

Kolam semen adalah kolam yang digunakan oleh penulis sejak pertama kali memulai usaha pembesaran ikan lele sekitar tahun 2014. Kolam semen dibuat menggunakan batako, pasir, semen, serta pipa paralon. Pipa paralon yang digunakan berdiameter 3 inci untuk pengatur ketinggian air kolam dan saluran pembuangan air.

Kolam semen yang saya miliki berukuran 3 m x 3 m x 1,2 m. Sebagai gambaran, biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan kolam semen tersebut sekitar Rp 5.000.000,- untuk tiap kolam sudah termasuk upah tukang.

Selain lokasinya terkena pancaran sinar matahari, beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat pembuatan kolam semen sebagai berikut.
  1. Pastikan permukaan tanah yang akan dibangun kolam sudah rata.
  2. Dasar kolam dibuat sedikit miring ke salah satu sisi atau sedikit menurun ke bagian tengah kolam untuk memudahkan air keluar.
  3. Buat kotak pengeluaran air berukuran 20 cm x 20 cm pada bagian dasar kolam yang lebih rendah, lalu pasangkan paralon yang diarahkan ke luar kolam (ke saluran pembuangan air).
  4. Paralon pengatur ketinggian air kolam dengan tinggi 1 m bisa dipasang di bagian dalam atau luar kolam.
  5. Pipa paralon yang digunakan berdiameter 3 inci. Disarankan jangan memakai pipa yang diameternya lebih kecil karena akan membuat proses pengurasan air kolam lebih lama. Hal itu akan membuat ikan
  6. menunggu terlalu lama sehingga memicu lemas dan stres.
  7. Pastikan keseluruhan dasar dan dinding kolam terutama dinding bagian dalam dilapisi semen agar air tidak merembes keluar kolam.
  8. Saluran air masuk bisa menggunakan selang atau pipa.

Kapasitas kolam semen berukuran 3 m x 3 m x 1,2 m adalah 5.000 ekor untuk benih ukuran 3—5 cm; 3.000 ekor untuk ukuran 7—9 cm; dan 2.000 ekor untuk lele ukuran remaja (12—20 ekor/kg) sampai
panen ukuran konsumsi (6—8 ekor/kg).

Jenis kolam kedua yang saat ini populer di kalangan pembudidaya lele adalah kolam terpal. Terdapat dua jenis kolam terpal yang dapat dipilih yaitu kolam terpal bulat dan kolam terpal kotak.

Kolam Terpal Bulat
Bisa dibilang, kolam terpal bulat menjadi kolam primadona pada budidaya ikan lele saat ini. Semakin banyak pembudidaya yang beralih menggunakan kolam terpal bulat di berbagai daerah. Banyak kelebihan dari kolam terpal bulat sebagai berikut.

  1. Harganya relatif murah. Harga kolam terpal bulat berdiameter 3 m dan tinggi 1,2 m sekitar Rp1.500.000. Bandingkan dengan biaya pembuatan kolam semen berukuran 3 m x 3 m x 1,2 m yang memiliki kapasitas sama harga nya sampai Rp 5.000.000.-.
  2. Kolam bersifat nonpermanen dan dapat dibongkar-pasang sehingga cocok digunakan pada lahan sewa.
  3. Tampilannya menarik dan rapi.
  4. Daya tahannya mencapai 5—7 tahun.
  5. Banyak tersedia di pasaran sehingga calon pembudidaya tidak perlu repot membuat sendiri.

Kolam Terpal Kotak
Kolam terpal berikutnya yang relatif mudah dibuat dan minim biaya adalah kolam terpal kotak, baik persegi maupun persegi panjang. Kolam ini bisa dibuat dengan cara menggali tanah hingga kedalaman 1 m, lalu melapisinya dengan terpal. Ketinggian kolam dari permukaan tanah ditambahkan 20 cm menggunakan terpal yang diberi rangka (agar kuat) bambu atau batako. Untuk menghindari hama pengganggu atau agar ikan tidak loncat ke luar, sekeliling kolam bisa ditutupi paranet. Kapasitas kolam terpal kotak sama dengan kapasitas kolam semen.



Posting Komentar

0 Komentar